Keperawatan adalah profesi yang dinamis, SEBUAH PROFESI YANG SELALU BERKEMBANG, sebuah profesi yang menuntut individu yang terlibat di dalamnya untuk terus mengembangkan diri dan kompetensi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang terus berubah dan berkembang tiap waktu. Sejak awal perkembangannya hingga sekarang, keperawatan telah tumbuh menjadi suatu profesi yang diminati dan memiliki peluang finansial yang menggiurkan (terutama di luar negeri yang telah menjalankan keperawatan secara profesional).
Jika dulu keperawatan identik dengan merawat orang sakit, merawat luka (pada suatu perang), relawan yang dikirim ke daerah bencana, dan lain- lain. Maka sekarang paradigma keperawatan telah berkembang pesat. Keperawatan telah tumbuh menjadi suatu pelayanan publik yang komprehensif meliputi apek bio-psiko-sosial-kultural. Jika dulu klien keperawatan adalah orang sakit yang terkapar di rumah sakit, klinik, medan peperangan, daerah bencana alam maka sekarang klien keperawatan adalah semua orang baik sakit ataupun sehat.
Jika dulu keperawatan identik dengan merawat orang sakit, merawat luka (pada suatu perang), relawan yang dikirim ke daerah bencana, dan lain- lain. Maka sekarang paradigma keperawatan telah berkembang pesat. Keperawatan telah tumbuh menjadi suatu pelayanan publik yang komprehensif meliputi apek bio-psiko-sosial-kultural. Jika dulu klien keperawatan adalah orang sakit yang terkapar di rumah sakit, klinik, medan peperangan, daerah bencana alam maka sekarang klien keperawatan adalah semua orang baik sakit ataupun sehat.
Paradigma Health Promotion (Promosi Kesehatan) kini makin marak dijalankan., suatu aspek pelayanan keperawatan yang berkembang dari sebuah pemberian Pendidikan Kesehatan oleh seorang perawat terdidik menjadi Layanan Konsultasi Kesehatan yang menyebar di klinik-klinik keperawatan , televisi keperawatan, radio keperawatan, bahkan diberbagai blog dan situs keperawatan. Seorang perawat, jika terus bergelut pada aspek kuratif, maka keperawatan akan selalu berbenturan dengan salah satu profesi kesehatan lainnya (terutama di Indonesia dimana pelayanan kesehatan masih dikuasai oleh profesi ini).
Potensi finansial dari aspek Health promotion akan sangat besar dibanding dengan aspek lain. Hal ini disebabkan karena metode health promotion akan lebih sedikit mengeluarkan biaya (modal) dibandingkan dengan metode lain (mengacu pada istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati dan prinsip ekonomi yaitu dengan sedikit modal menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda). Klien yang akan kita raih pun akan semakin beragam dan banyak, mencakup berbagai kalangan (bukan toh orang sakit saja). Klien yang dapat diraih dari pelayanan keperawatan berparadigma Health promotion akan semakin beragam, mencakup semua umur, jenis kelamin, baik sehat maupun sakit.
Coba sekarang lihat para Motivator kawakan (e.g. Mario Teguh, Andrie Wongso, sampai ke Master Hipnotis Romi Raffael, beliau-beliau ini adalah orang-orang yag telah sukses mendapatkan uang dari berbicara dan memberikan motivasi), tugas mereka sangat sederhana, yaitu bagaimana membangun motivasi seseorang untuk sukses dengan memberikan tips hidup sukses atau tips bisnis sukses, dan apa reward yang mereka peroleh……wow….tentu saja Rupiah atau bahkan dollar yang tidak sedikit.
Potensi finansial dari aspek Health promotion akan sangat besar dibanding dengan aspek lain. Hal ini disebabkan karena metode health promotion akan lebih sedikit mengeluarkan biaya (modal) dibandingkan dengan metode lain (mengacu pada istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati dan prinsip ekonomi yaitu dengan sedikit modal menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda). Klien yang akan kita raih pun akan semakin beragam dan banyak, mencakup berbagai kalangan (bukan toh orang sakit saja). Klien yang dapat diraih dari pelayanan keperawatan berparadigma Health promotion akan semakin beragam, mencakup semua umur, jenis kelamin, baik sehat maupun sakit.
Coba sekarang lihat para Motivator kawakan (e.g. Mario Teguh, Andrie Wongso, sampai ke Master Hipnotis Romi Raffael, beliau-beliau ini adalah orang-orang yag telah sukses mendapatkan uang dari berbicara dan memberikan motivasi), tugas mereka sangat sederhana, yaitu bagaimana membangun motivasi seseorang untuk sukses dengan memberikan tips hidup sukses atau tips bisnis sukses, dan apa reward yang mereka peroleh……wow….tentu saja Rupiah atau bahkan dollar yang tidak sedikit.
Apakah seorang perawat bisa melakukan yang sama…
Tentu saja bisa. seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, keperawatan adalah profesi dengan sejuta peluang, suatu profesi yang oleh perawat Luar Negeri telah dikembangkan menjadi profesi kesehatan superior. sebagai contoh, di negara Filipina, yang merupakan penguasa dan penghasil perawat bertaraf internasional, profesi keperawatan adalah profesi idola, bahkan banyak lulusan kedokteran yang telah mendapatkan diploma kedokteran rela menanggalkan gelarnya demi kuliah keperawatan lagi (wow, mungkinkah hal ini terjadi di Indonesia).
Salah satu cara mengembangkan pelayanan keperawatan menuju Keperawatan unggul yang memiliki peluang finansial tinggi adalah dengan melaksanakan Keperawatan Komunitas. Saat kita kuliah dulu, mata kuliah Perawatan Komunitas pasti agak membosankan (bahkan bikin ngantuk), karena materi kuliah hanya membahas pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat dan sedikit berbau medik. Namun jika dilihat dari konsep yang disajikan, ternyata keperawatan komunitas memiliki daya jual tinggi. karena konsep Health promotion tidak banyak memerlukan modal besar. Maka dengan menjadi Motivator atau pemberi pendidikan kesehatan, kiat mungkin bisa sejajar dengan para Motivator yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Masalahnya sekarang kita belum punya payung kuat untuk melaksanakannya. Apa yang bisa kita lakukan sekarang…
Salah satu cara mengembangkan pelayanan keperawatan menuju Keperawatan unggul yang memiliki peluang finansial tinggi adalah dengan melaksanakan Keperawatan Komunitas. Saat kita kuliah dulu, mata kuliah Perawatan Komunitas pasti agak membosankan (bahkan bikin ngantuk), karena materi kuliah hanya membahas pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat dan sedikit berbau medik. Namun jika dilihat dari konsep yang disajikan, ternyata keperawatan komunitas memiliki daya jual tinggi. karena konsep Health promotion tidak banyak memerlukan modal besar. Maka dengan menjadi Motivator atau pemberi pendidikan kesehatan, kiat mungkin bisa sejajar dengan para Motivator yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Masalahnya sekarang kita belum punya payung kuat untuk melaksanakannya. Apa yang bisa kita lakukan sekarang…
Mari kita lakukan prinsip ekonomi, dimana harga/nilai akan meningkat bila demand meningkat.Artinya kebutuhan akan pelayanan keperawatan akan meningkat dengan peningkatan nilai dari keperawatan itu sendiri.
Caranya… kita tingkatkan kompetensi (kuliah, kursus, pelatihan atau apa sajalah). Nah bila kita memiliki kompetensi yang tinggi, kita bisa jual kan. Tapi masalah lain timbul, misalkan kita hanya lulusan DIII keperawatan. Kerja di puskesmas ujung-ujungnya jadi mantri desa (dikejar-kejar monster malpraktik terus), kerja di Rumah sakit Reward nya belum sesuai kebutuhan, jadi dosen…..(ga mungkin lah, masa jeruk mau minum jeruk), mau kuliah lagi sampai S2 Keperawatan (mesti ke Luar Negeri 'coz S1 Keperawatan Indonesia hanya dihargai setara DIII jika bekerja di Luar Negeri). Lalu apa dong……….
Kalau anda berminat, saya hanya bisa menyarankan…belajarlah dan berbagilah dengan sesama perawat lagi. Bila kita membagi ilmu, niscaya ilmu kita akan makin bertambah. Solusinya yaitu jangan “GAPTEK”. Sekarang sudah jaman modern. Era globalisasi, era nya INTERNET. Jadi carilah referensi keperawatan diinternet dan bagikanlah ke rekan perawat lainnya. Jangan kuatir anda tidak bisa membagi ilmu keperawatan dengan rekan perawat lain, kita bisa membaginya di internet juga. Ga perlu membuat website (mahal n perlu bayar, walaupun ada yang gratis, paling cuma setahun dan selanjutnya bayar).
Cobalah buat BLOG keperawatan (jadi perawat yang GoBlog alias ngeblog). Lalu tuangkan semua ilmu dan ide rekan yang berhubungan dengan keperawatan di blog anda. Lalu undang teman-teman perawat lain untuk melakukan hal yang sama (saling berbagi informasi). Apalagi kalo rekan memliki arsip asuhan keperawatan atau artikel keperawatan lainnya. Nah tuangkan deh di blog rekan. Minimal seminggu dua posting. atau dengan cara meng-upload arsip asuhan keperawatan atau artikel keperawatan di berbagai situs yang mengizinkan member untuk mengupload file atau artikel ke situs mereka dan bila file atau artikel yang anda upload didownload, maka anda akan mendapat salarry (uang). Salah satu contoh situs tersebut adalah Ziddu
Cobalah buat BLOG keperawatan (jadi perawat yang GoBlog alias ngeblog). Lalu tuangkan semua ilmu dan ide rekan yang berhubungan dengan keperawatan di blog anda. Lalu undang teman-teman perawat lain untuk melakukan hal yang sama (saling berbagi informasi). Apalagi kalo rekan memliki arsip asuhan keperawatan atau artikel keperawatan lainnya. Nah tuangkan deh di blog rekan. Minimal seminggu dua posting. atau dengan cara meng-upload arsip asuhan keperawatan atau artikel keperawatan di berbagai situs yang mengizinkan member untuk mengupload file atau artikel ke situs mereka dan bila file atau artikel yang anda upload didownload, maka anda akan mendapat salarry (uang). Salah satu contoh situs tersebut adalah Ziddu
Apa keuntungan finansial yang akan rekan dapat…..
Ingat blog dapat dijadikan lahan Dollar/ Rupiah, jika kita serius mengelolanya. Banyak rekan Blogger yang notabene perawat berhasil melakukannya (lihat bagian Great Nursing Blog/Site di halaman ini). Semakin banyak pengunjung blog, semakin besar peluang finansial yang anda dapat. Akhirnya ga sia-sia kan blog yang rekan buat.
MARI WUJUDKAN SATU PERAWAT SATU BLOG
UNTUK MEMPERERAT SOLIDITAS KEPERAWATAN INDONESIA
Jika ingin tahu lebih banyak tentang Blog, dan ingin memulai membuat blog anda sendiri, silahkan klik link dibawah ini:
Mudah-mudahan dengan semakin banyak perawat yang GoBlog (ngeblog) akan meningkat pula kompetensi perawat Indonesia. Amien.
SELAMAT NGEBLOG
0 Response to "Raih $ dari Ilmu Keperawatan anda dengan Blog"
Posting Komentar