Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Harga Diri Rendah

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH


Masalah                              : Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah
Pokok Bahasan                   : Harga diri rendah
Sub Pokok Bahasan            : Cara merawat klien dengan harga diri rendah
Sasaran                                : Keluarga Pasien
Waktu                                  : 15 Menit
Tanggal                                :
Tempat                                :


I.        Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Keluarga  mampu mengetahui tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.

II.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 15 menit,   diharapkan keluarga dapat :
A.     Menyebutkan pengertian harga diri rendah
B.     Menyebutkan 3 dari 5 penyebab harga diri rendah
C.     Menyebutkan 5 dari 9 tanda dan gejala harga diri rendah.
D.     Menjelaskan cara merawat klien dengan harga diri rendah

III.    Media
Leaflet
IV.    Sumber
Keliat, B.A. 1994. Gangguan Konsep Diri. Jakarta: EGC

V.    Kegiatan  Pembelajaran
TAHAPAN
PENYULUH
PESERTA
WAKTU

1
2
3
4
Kegiatan  Pra Pembelajaran
1.      Mempersiapkan materi, media dan tempat

1.      Duduk menunggu



2 menit

Kegiatan Pembuka Pembelajaran

1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri


3.      Menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu, supaya keluarga mampu mengetahui cara merawat klien dengan harga diri rendah.
4.      Membuat kontrak waktu yaitu, selama 15 menit
5.      Apersepsi


1.       Menjawab salam
2.       Membalas perkenalan

3.          Menyimak






4.          Menyepakati kontrak

5.          Menjawab pertanyaan

3 menit

Kegiatan Inti

1.        Menjelaskan pengertian harga diri rendah yaitu, Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif tentang diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, tidak ada harapan dan putus asa.

2.        Menanyakan kembali pengertian harga diri rendah kepada sasaran

3.        Menjelaskan Penyebab harga diri rendah yaitu:
·      Pengalaman masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan.
§  Penolakan dan kurang penghargaan diri  dari orang tua
§  Harapan orangtua yang tidak sesuai dengan kemampuan
§  Kegagalan atau kesalahan yang  berulang
§  Kurang penghargaan dari  orang lain

4.        Menanyakan kembali penyebab harga diri rendah pada sasaran

5.        Menjelaskan tentang tanda dan gejala harga diri rendah yaitu:
§  Mengatakan diri tidak berharga dan tidak berdaya
§  Mengeluh tidak mampu melakukan tugas sebagaimana mestinya
§  Rasa bersalah dan khawatir
§  Sangat ragu-ragu dalam mengambil keputusan
§  Rasa bersalah dan khawatir
§  Menarik diri dari pergaulan
§  Mudah tersinggung dan marah
§  Tidak percaya diri
§  Merasa cemas

6.        Menanyakan kembali kepada sasaran tanda dan gejala harga diri rendah

7.        Menjelaskan cara merawat klien dengan harga diri rendah yaitu :
§  Menghargai keputusan klien
§  Jangan perlakukan pola asuh otoriter dan menggunakan kekerasan yang menimbulkan trauma
§  Berikan tugas yang mungkin dapat diselesaikan oleh klien (Contoh : Membantu keluarga dalam pekerjaan rumah)
§  Beri pujian atas keberhasilannya
§  Jangan memberikan tugas yang sudah diketahui tidak akan dapat diselesaikan
§  Tidak mengejek sesuatu yang diperbuatnya (Menghargai apa saja yang dilakukan klien walaupun tidak memuaskan)
§  Tidak menjauhinya  Contoh : Melibatkan klien pada kegiatan keluarga
8.        Menanyakan kembali cara merawat klien dengan harga diri rendah.


1.      Menyimak penjelasan penyuluh












2.      Menjawab pengertian harga diri rendah tanpa melihat leaflet


3.      Menyimak penjelasan penyuluh




















4.      Menjawab penyebab harga diri rendah tanpa melihat leaflet


5.      Menyimak penjelasan perawat


























6.      Menjawab tanda dan gejala harga diri rendah tanpa melihat leaflet


7.      Menyimak penjelasan perawat









































8.      Menjawab pertanyaan penyuluh



 8 menit

Kegiatan Penutup


1.    Bersama-sama dengan peserta menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
2.    Menanyakan perasaan dan manfaat sasaran setelah diberikan pendidikan kesehatan

3.    Menanyakan rencana tindak lanjut dari keluarga setelah diberikan pendidikan kesehatan

4.    Menutup dan memberi salam


1.    Bersama-sama dengan penyuluh menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
2.    Mengungkapkan perasaan dan menyebutkan manfaat yang dirasakan sasaran

3.    Mengungkapkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan



4.    Menjawab salam


2 menit

VI.     Evaluasi
A. Prosedur        
Selama penyuluhan dan Post test       

B.  Jenis tes                     
Pertanyaan secara lisan
        
VII.  Daftar pertanyaan
A.     Sebutkan pengertian harga diri rendah ?
B.     Sebutkan penyebab harga diri rendah ?
C.     Sebutkan tanda dan gejala harga diri rendah ?
D.     Jelaskan cara merawat klien dengan harga diri rendah ?


KONSEP TEORI

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Harga Diri Rendah

Pendahuluan
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan.Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan adalah perasaan sehat dan bahagian serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang sebagai mana adanya, serta mempunyai sifat positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Depkes, 2005).
Gangguan jiwa adalah seseorang tentang gangguan jiwa berasal dari apa yang orang tersebut yakini sebagai faktor penyebab (Struart, 2007) Spektrum menyeluruh gangguan jiwa mempengaruhi 22% populasi dewasa pada tahun tertentu.Gambaran ini merujuk pada semua gangguan jiwa dan dapat dibandingkan dengan gangguan fisik jika didefinisikan dengan sama luasnya ( misalnya: gangguan pernafasan dialami oleh 50% orang dewasa, penyakit kardio vaskuler diderita oleh 20% orang dewasa ).
Gangguan jiwa berat (yaitu skizofrenia, penyakit depresif, dan bentuk depresi yang berat, gangguan panik, serta gangguan obsesif-kompulsif) memengaruhi 2,8% populasi dewasa ( lebih kurang 5 juta penduduk ) dan bertanggung jawab untuk 25% dana yang dikeluarkan pemerintah untuk disabilitas (Struart,2007).
World Healt Organization (WHO) memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia. Bahkan berdasarkan 2 data studi World Bank di beberap Negara menunjukkan 8,1% dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) disebabkan oleh masalah gangguan kesehatan jiwa yang menunjukan dampak lebih besar dari TBC (7,2%), kanker (5,8%), jantung (4,4%), dan malaria (2,6%).
Departemen kesehatan mengatakan angka tersebut menunjukan jumlah penderita gangguan jiwa di masyarakat sangat tinggi. Dari 50 juta populasi orang dewasa Indonesia, berdasarkan data Departemen Kesehatan ( Depkes ), ada 1,74 juta orang mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan 4 % dari jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan ini, krisis ekonomi dunia yang semakin berat mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia dan Indonesia khususnya kian meningkat, diperkirakan sekitar 50 juta atau 25 % dari jumlah penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa ( Nurdwiyanti, 2008 ).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.Adanya perasaan hilang kepercayaan diri,merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. (keliat,2005)
Komunikasi terapeutik dapat menjadi jembatan penghubung antara perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan pasien sebagai pengguna mengalami gangguan asuhan keperawatan, karena komunikasi terapeutik dapat mengakomodasikan perkembangan status kesehatan yang dialami pasien. Komunikasi terapeutik memperhatikan pasien secara holistic meliputi 3 aspek positif yang masih dimiliki pasien, dengan cara mendiskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan pasien di rumah,adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.

Pengertian
Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Townsend, 1998).
Menurut Schult & Videbeck (1998), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (keliat, 2011). Harga diri rendah situasional merupakan perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons seseorang terhadap situasi yang sedang dialami. (Wilkinson, 2012)
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan(Herman, 2011). Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa percaya diri seseorang karena merasa tidak mampu dalam mencapai keinginan. (Fitria, 2009).
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah yaitu dimana individu mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri dan kemampuan yang dimiliki, yang menjadikan hilangnya rasa kepercayaan diri akibat evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu yang lama karena merasa gagal dalam mencapai keinginan

Klasifikasi
Menurut Fitria (2009), harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu:
Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan). Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.

Etiologi
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi secara :
A.       Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba). Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
1.        Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan perneal).
2.        Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/ sakit/ penyakit.
3.        Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.
B.       Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptive. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab HDR adalah kegagalan tumbuh kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima dalam kelompok (Yosep, 2007).

Tanda dan gejala :
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.
Rasa bersalah
Adanya penolakan
Marah, sedih dan menangis
Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas
Mengungkapkan tidak berdaya
Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
Menghindar dari orang lain (menyendiri)
Komunikasi kurang/ tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/ perawat
Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
Berdiam diri di kamar/ klien kurang mobilitas
Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
Tidak/ jarang melakukan kegiatan sehari-hari
(Budi Anna Keliat, 1999)

Penyebab dari harga diri rendah
Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu berduka disfungsional. Berduka disfungsional merupakan pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan respon intelektual dan emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan persepsi kehilangan.

Akibat dari harga diri rendah
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).
Tanda dan gejala :
Data Subyektif :
Mengungkapkan untuk memulai hubungan / pembicaraan
Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Obyektif :
Kurang spontan ketika diajak bicara
Apatis
Ekspresi wajah kosong
Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara

Penatalaksanaan
Farmakologi
·        Obat anti psikosis: Penotizin
·        Obat anti depresi: Amitripilin
·        Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam, clobozam
·        Obat anti insomnia: Phneobarbital
Terapi modalitas
·        Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah yang dialaminya
·        Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku pada orang lain.
Terapi musik
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, tombre, bentuk dan gaya yang di organisir sedemikian rupa hingga tercipta misik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Terapi music adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua ornag karena kita tidak menbutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan music. Terapi musik sangat mudah  diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (system limbic). Musik sangat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar yang mendengarakan maupun bagi pemusik yang menggubahnya. Sasaran terapi music dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada perkembangan manusia sebagai suatu kesatuan yang unik dan tak terpisahkan.


Demikian artikel mengenai Satuan Acara Penyuluhan Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan baru dalam memberikan asuhan keperawatan. Tidak lupa penulis mengajak para pengunjung nursipedia untuk berdiskusi di kolom komentar serta Jangan lupa untuk like dan kunjungi fan page kami di Blog Keperawatan untuk mendapatkan info seputar keperawatan

0 Response to "Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Harga Diri Rendah"

Posting Komentar

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Blog Keperawatan di Facebook

Followers