Skizofrenia

Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “ Skizo “ yang artinya retak atau pecah (split), dan “ frenia “ yang artinya jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian ( Hawari, 2003 ).

Beberapa subtipe Skizofrenia :
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Disorganisasi (hebefrenik)
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia Tak Terinci
Depresi pasca Skizofrenia
Skizofrenia Residual
Skizofrenia Simpleks
Skizofrenia Lainnya
Skizofrenia yang tak tergolongkan
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Adanya perubahan perilaku misalnya menarik diri, agresif, marah-marah, mempunyai ide atau kepercayaan yang aneh atau fikiran yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain atau tidak logis.
Pemeriksaan
Asosiasi Longgar : ide pasien sering tidak menyambung.
Pemasukan berlebihan : arus pikiran pasien secara terus menerus mengalami gangguan karena pikirannya sering dimasuki informasi yang tidak relevan.
neologisme : Pasien menciptakan kata-kata baru.
Terhambat : pembicaraan tiba-tiba terhenti (sering pada pertengahan kalimat) dan disambung kembali beberapa saat (atau beberapa menit) kemudian, biasanya dengan topik yang lain.
Klang Asosiasi : Pasien memilih kata-kata berikut mereka berdasarkan bunyi kata-kata yang baru saja diucapkan dan bukan isi pikirannya.
Ekolalia : Pasien mengulang kata-kata atau kalimat-kalimat yang baru saja diucapkan seseorang.
Alogia : Pasien berbicara sangat sedikit (tetapi bukan resisten yang disengaja; miskin pembicaraan) atau dapat berbicara dalam jumlah normal tetapi sangat sedikit yang dikatakan (miskin ini pembicaraan).
Gangguan Isi Pikir
Waham adalah sesuatu kepercayaan salah yang menetap yang tak sesuai dengan fakta dan tidak bisa dikoreksi. Jenis-jenis waham antara lain :
Waham Kejar, Waham Kebesaran, Waham Rujukan, Waham Penyiaran Pikiran dan Waham penyisipan Pikiran.
Gangguan Persepsi
Halusinasi paling sering ditemui, biasanya berbentuk pendengaran, tetapi bisa juga berbentuk penglihatan, penciuman, dan perabaan. pasien juga dapat mengalami ilusi dan depersonalisasi.
Gangguan Emosi
Pasien Skizofrenia dapat memperlihatkan beberapa emosi. Ada tiga afek dasar yang sering (tetapi tidak patognononik), yaitu :
Afek tumpul atau datar
Afek tak serasi
Afek labil
Gangguan perilaku
berbagai perilaku tak sesuai atau aneh dapat terlihat, seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, perilakuy ritual, sangat ketolol-tololan, dan agresif serta perilaku seksual yang tak pantas.
Batasan Diagnosis
Berlangsung paling sedikit enam bulan
Penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan,hubungan interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi.
Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama periode tersebut.
Tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif, gangguan mood mayor, autisme, atau gangguan organik.

0 Response to "Skizofrenia"

Posting Komentar

Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Blog Keperawatan di Facebook

Followers